Mata uang kripto yang mengalami peningkatan popularitas di pasar internasional dan Indonesia. Di sini, berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), hingga akhir Mei 2021, jumlah investor aset kripto telah mencapai 6,5 juta orang.
Dari data tersebut, jumlahnya mengalami peningkatan lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun 2020 yang baru sekitar 4 juta orang.
Dikutip dari coinex.com, mata uang kripto merupakan mata uang digital yang menggunakan kriptografi sebagai jaminan. Proyek aset kripto itu sebagai sistem pembayaran elektrobik yang berlandaskan bukti kriptografi, bukan sekadar kepercayaan. Bukti kriptografi tersebut ada dalam bentuk transaksi yang diverifikasi dan dicatat dalam program yang disebut dengan blockchain.
Saat ini, semakin banyak platform yang men-support perkembangan perdagangan mata uang kripto, salah satu diantaranya adalah CoinEx.
Merupakan penyedia layanan perdagangan aset digital profesional berorientasi global yang didirikan di Hongkong pada tahun 2017, CoinEx sudah memiliki banyak anggota dari praktisi dan investor di industri mata uang digital.
Pendiri dan CEO CoinEx Haipo Yang dalam keterangan resminya mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan platform perdagangan mata uang digital yang paling aman, stabil, dan efisien untuk pengguna di seluruh dunia.
“Dengan perluasan ekosistem di masa depan, kami akan memiliki lebih banyak tantangan untuk melayani trader dan membawa lebih banyak keuntungan bagi pengguna,” ujarnya.
Haipo menuturkan, CoinEx menyediakan standar layanan profesional untuk menyediakan opsi investasi yang komprehensif dan berkualitas tinggi kepada pengguna global. Selain pertukaran, CoinEx juga memiliki mining pool ViaBTC, dompet ViaWallet, dan public chain CoinEx Smart Chain, yang dapat memberi investor berbagai opsi.
“Saat ini, CoinEx sedang memperluas jangkauan bisnisnya di Indonesia. Kami ingin memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna di sini. CoinEx juga bekerja sama dengan penggemar mata uang lokal Indonesia untuk memahami kebutuhan pengguna Indonesia,” ujarnya.